Selasa, 17 April 2012

PELABUHAN INDONESIA: Bagian dari segi tiga emas

HONG KONG: Posisi pelabuhan di Indonesia semakin diperhitungkan sebagai bagian dari segi tiga emas pertumbuhan ekonomi negara China, India dan Indonesia yang dipicu oleh prospek pasar dan industri secara global di masa mendatang.
Tommy Lui, Executive Vice President Hubbing and Freight Solutions Li & Fung, mengatakan potensi pasar dalam negeri segi tiga emas cenderung terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan daya beli dalam negerinya masing-masing.
"Selain itu banyak bahan baku masuk ke negara golden triangle itu untuk diproduksi guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan diekspor kembali ke negara pemesan sehingga berpotensi mendongkrak arus barang di pelabuhan,” katanya pada seminar TOC Container Supply Chain:Asia di Hongkong, Selasa, 13 Maret 2012.
Dia mengatakan pelabuhan di 3 negara tersebut, China, India dan Indonesia perlu berkolaborasi secara intensif untuk meningkatkan kinerja dan kapasitasnya masing-masing sehingga dapat bersama-sama memanfaatkan peluang yang sangat potensial.
Untuk itu, lanjutnya, pengelola pelabuhan dituntut untuk terus melakukan upaya peningkatan produktivitas dan efisensi secara menyeluruh sehingga dapat menjamin kelancaran arus barang dengan biaya yang lebih kompetitif.
Tommy mengatakan pemerintah China dalam mengantisipasi pertumbuhan pasar global telah melakukan upaya sistematis mulai dari peningkatan kapasitas dan struktur industri serta penyebaran ubanisasi ke sejumlah wilayah di negaranya.
Sementara itu Presdir PT Pelabuhan Indonesia II R.J. Lino mengatakan China sangat berkepentingan dengan kemajuan pelabuhan di Indonesia, baik untuk mengirimkan produknya sendiri maupun yang diproduksi atas pesanan mitranya dari luar negeri.
“China dan negera lain membutuhkan pelabuhan di Indonesia yang lebih baik untuk kelancaran masuk barang mereka, dan sebaliknya pelabuhan yang lebih baik juga sangat penting bagi Indonesia untuk kelancaran distribusi produk ke dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Menurutnya, Pelindo II telah meningkatkan kinerja dengan menggenjot produktifitas yang dilakukan dengan softinvestment yaitu menambah jam operasi kegiatan pelabuhan menjadi 24 jam dalam 7 hari dengan menambah sejumlah tenaga kerja baru.

0 komentar:

Posting Komentar