Jumat, 13 April 2012

BISNIS KAPAL: Peluang ditawarkan ke Singapura

SINGAPURA: Sejumlah pengusaha pelayaran Indonesia berupaya memanfaatkan pertemuan pada kegiatan Forum Asia Pacific Maritime 2012 yang digelar di Singapura dengan menawarkan kemungkinan kerja sama pembangunan galangan kapal dan industri komponen kapal.

Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan prospek industri galangan kapal di Indonesia begitu besar. Pasalnya permintaan pembuatan kapal terus meningkat, sementara galangan yang ada saat ini masih terbatas.

“Peluang pembangunan galangan kapal ini yang kami tawarkan kepada sejumlah pengusaha pelayaran asing dengan rekan-rekan pada acara APM 2012 yang digelar selama tiga hari (14-16 Maret) di Singapura,” ujarnya di sela menghadiri APM 2012 di Singapura.'
Hingaa tahun ini, lanjutnya, di Indonesia hanya terdapat 80 industri galangan kapal yang memadai dengan kapasitas terpasang diperkirakan mencapai 850.000 Dead Wight Tonnage (DWT).

Sementara itu, total kapal yang dioperasikan perusahaan pelayaran nasional mencapai 11.000 unit, sehingga masih dibutuhkan industri galangan kapal lebih banyak lagi, terutama yang sangat memadai.

Menurutnya, selain galangan kapal, industri perkapalan di Indonesia masih banyak menyediakan peluang besar, pada subsektor industri komponen kapal yang produksinya juga dibutuhkan industri galangan kapal.

"Kami ingin mencari peluang dalam industri pelayaran global, mempromosikan Indonesia maritim dan memperkuat hubungan yang selama ini sudah dibangun dengan perusahaan pelayaran mancanegara termasuk Malaysia dan Singapura serta China," tuturnya.

INSA menilai selama ini perusahaan galangan kapal di Indonesia sulit berproduksi efisien dan tarifnya masih lebih mahal di banding perusahaan galangan kapal di negara lain, bahkan dukungan dari industri komponen juga masih minim.

Peluang inilah, kata Carmelita, untuk dapat mengajak sejumlah perusahaan pelayaran asing untuk bermitra dengan perusahaan lokal dalam upaya pendirian industri komponen kapal maupun industri galangan kapal.

Dia memperkirakan industri galangan kapal membutuhkan banyak dari dukungan industri komponen, sehingga selama kegiatan APM 2012 itu, semua peluang yang ada harus dimanfaatkan, mengingat hampir 13.000 pengusaha pelayaran dari berbagai negara hadir dalam Forum APM 2012 itu.

Kegiatan APM  2012 itu juga diisi dengan sejumlah seminar, diskusi dan pertemuan lainnnya, serta pameran perusahaan perkapalan dan industri terkait, Total peserta pameran mencapai 1.300 stand dari industri perkapalan berbagai negara.

Selain Indonesia, industri maritim Malaysia juga berupaya mengadakan sesi jaringan dengan perusahaan pelayaran Singapura, untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja sama.

Konselor (Komersial) di Komisi Tinggi Malaysia Naim Abdul Rahman mengatakan Malaysia External Trade Development Corp (Matrade) akan menawarkan kerja sama dalam berbagai industri pelayaran.

"Kami ingin mencari peluang dalam industri kelautan global, mempromosikan Malaysia maritim capabi-lities dan memperkuat hubungan saat ini yang sudah dibangun antara pemain industri dari Malaysia serta Singapura," ujarnya.

Sesi jaringan diselenggarakan bersama dengan Asia-Pasifik Maritim (APM) 2012 pada Pameran Sands dan Convention Centre di Marina Bay Sands, Singapura.

Matrade memimpin delegasi 15-anggota perusahaan maritim setempat untuk berpartisipasi dalam tiga hari pameran dan konferensi.

Dia menambahkan kedua negara Malaysia dan Singpura memiliki keahlian masing-masing, sehingga dengan kolaborasi mereka akan dapat belajar satu sama lain untuk meningkatkan industri maritim ke depan.

0 komentar:

Posting Komentar