JAKARTA: Pembangunan sejumlah pelabuhan khusus perikanan diharapkan
rampung pada 2015 guna menunjang kematangan sistem logistik bagi
industri perikanan dan kelautan. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang
Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur mengungkapkan
sejumlah pelabuhan baru akan dibangun untuk mengantisipasi kelangkaan
pasokan ikan akibat terbatasnya jumlah gudang pendingin terutama di
kawasan perairan Indonesia bagian timur.
Selain itu,
serunya, revitalisasi pelabuhan lama akan dilakukan guna menjamin
kapasitas yang lebih besar dan efektivitas rantai suplai ikan. Industri
perikanan membutuhkan setidaknya dua pelabuhan berskala internasional
yang terhubung dengan moda transportasi lainnya. Wacana pembangunan
pelabuhan perikanan merupakan implementasi dari Peraturan Presiden
Nomor 26 Tahun 2012 tentang cetak biru pengembangan sistem logistik
nasional. Kementerian Perekonomian, Kementerian Kelautan Perikanan, dan
Kadin akan berkolaborasi menyusun terbangunnya pelabuhan perikanan
berorientasi ekspor. “Pengusaha-pengusaha yang tergabung di Kadin sudah
berkomitmen membantu menyediakan kapal. Pemerintah didorong untuk
menyediakan pelabuhan. Total investasi masih harus dibahas lebih
lanjut,” ungkapnya.
Ongkos logistik
Menurut Natsir,
buruknya sarana dan infrastruktur perikanan di Indonesia berkontribusi
besar meningkatkan ongkos logistik. Hingga kini, biaya logistik di
Indonesia mencapai 17%. Hambatan logistik akan memperlemah daya saing
produk perikanan Indonesia baik di pasar domestik maupun ekspor. Natsir
yakin revitalisasi pelabuhan perikanan merupakan salah satu solusi
untuk menekan biaya logistik menjadi 10% pada 2015. Dia berharap
revitalisasi tersebut akan memberikan jaminan pendukung pasokan ikan
serta peningkatan kapasitas industri pengolahan hasil perikanan. “Nanti
konsepnya multimoda karena didukung juga oleh bandara internasional
sehingga bisa menekan lead time dalam proses ekspor produk perikanan,”
jelasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Surardjo
mengungkapkan penataan sistem logistikperikanan akan menjamin
ketersediaan pasokan bahan baku bagi industri pengolahan ikan. Dia
menilai pemerintah perlu menekan beban biaya transportasi guna
memuluskan program industrialisasi di sektor perikanan.
Stabilitas harga
Menurut
Cicip, sistem logistik perikanan akan menunjang stabilisasi harga ikan
di pasar domestik. Harga ikan kerap melambung tinggi saat musim
paceklik namun merosot saat musim panen sehingga memberikan
ketidakpastian bagi nelayan.“Sistem logistik perikanan juga akan
dilengkapi sistem pengelolaan cold storage yang didukung oleh penerapan
teknologi,” katanya.
Ketua Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia
Ady Surya mendesak pemerintah mengawali upaya perbaikan logistik
perikanan dengan memperluas kepemilikan armada kapal tangkap tuna. Dia
mencatat tidak banyak pabrik pengalengan ikan yang mempunyai kapal
tangkap sendiri.
Selain itu, Ady meminta pemerintah membantu
pendanaan pengembangan gedung pendingin. Keterbatasan lahan dan dana
membuat pelaku usaha pengalengan ikan tidak mampu menyerap bahan baku
tuna secara maksimal. “Kalau bisa pembangunan cold storage setidaknya sudah menyentuh semua area di Pantura,” ungkapnya.
Selasa, 17 April 2012
PELABUHAN PERIKANAN: KADIN siap bantu penyediaan KAPAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar