JAKARTA. Sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia, industri maritim Indonesia memiliki potensi maritim yang
menggairahkan untuk meningkatkan kapasitas ekonominya.
Dengan
tumbuhnya Asia sebagai salah satu pemimpin ekonomi global, dan dengan
terjaganya permintaan perdagangan melalui kapal di wilayah ini, Asia
diyakini mampu melewati tahun yang diperkirakan akan berat bagi industri
perkapalan.
Ketua Indonesian National Shipowners Association
(INSA), Carmelita Hartoto, dalam siaran persnya, Selasa (28/2/2012),
mengemukakan, potensi sektor perhubungan laut masih sangat besar.
"Saat
ini industri maritim di Indonesia telah maju, dan fokusnya telah
bergeser, tidak hanya pada perdagangan domestik namun juga pada
perdagangan internasional. Kami berharap dengan ekspansi armada
nasional, akan ada pertumbuhan hal jumlah unit dan teknologi maritim,"
ujarnya.
Laut Indonesia seluas 5,8 juta kilometer persegi, terdiri atas
perairan teritorial seluas 0,3 juta kilometer persegi, perairan
pedalaman dan kepulauan seluas 2,8 juta kilometer persegi, Zona Ekonomi
Ekslusif (ZEE) seluas 2,7 juta kilometer persegi, serta melingkupi
lebih dari 17.500 pulau menyimpan kekayaan luar biasa.
Carmelita
Hartoto menambahkan, seiring pelaksanaan prinsip kabotase dalam lima
tahun terakhir, tahun 2005-2010 pihaknya melihat tren Beyond Cabotage
(melampaui kabotase), yakni kapal-kapal berbendera Indonesia mengubah
dirinya menjadi kapal-kapal kelas dunia.
Dengan pembentukan ASEAN
Economic Community (AEC) pada tahun 2015, wilayah ASEAN diyakini tumbuh
menjadi pasar ekonomi yang sangat kompetitif dan terhubung.
Oleh
karena itu, jaringan-jaringan produksi dan distribusi akan meluas,
serta mendukung industri-industri maritim negara-negara anggotanya.
Berlangsungnya
kegiatan maritim untuk wilayah Asia Pasifik, seperti acara Asia
Pacific Maritime (APM) 2012 tanggal 14-16 Maret di Singapura, merupakan
kesempatan untuk bertemu dengan pemangku-pemangku kepentingan lain di
bidang maritim dan membuka kerja sama.
Selasa, 17 April 2012
Industri Maritim Indonesia Diangkat ke Asia Pasifik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar