JAKARTA: Industri perkapalan di Indonesia masih menyediakan peluang besar,
terutama di subsektor industri komponen kapal yang produksinya dibutuhkan
industri galangan kapal.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi TInggi Kementerian Perindustrian
Budi Darmadi mengatakan selama ini perusahaan galangan kapal
di Indonesia sulit berproduksi efisien.
“Dukungan dari industri komponen kurang. Itu sebabnya pendirian industri
komponen kapal lokal jadi strategi kami untuk mendorong industri
perkapalan nasional,” ujarnya Jumat, 2 Maret 2012.
Budi memperkirakan industri galangan kapal membutuhkan minimal 200 unit
industri komponen pada 2014 atau dua kali lipat dari 100 unit industri
komponenen yang sudah berdiri saat ini.
Adapun, pendirian industri komponen berkapasitas 10 set komponen tiap bulan
butuh Rp50—100 miliar per bulan. Untuk 100 unit industri, investasinya butuh
Rp10 triliun hingga 2014.
Tidak efisien
Dia menjelaskan sebagian besar industri galangan kapal di Indonesia juga
berperan memproduksi komponen. Kecenderungan ini membuat struktur industri
perkapalan Tanah Air tidak efisien.
Akibatnya, industri komponen perkapalan tidak berkembang walau produsen
domestik sudah memiliki kemampuan dan teknologi yang setara dengan produsen
lain di luar negeri.
Menurut Budi, untuk memacu produktivitas industri galangan kapal, seluruh
aktivitas produksi komponen harus dialihkan ke industri komponen.
Dengan cara itu, perusahaan galangan kapal bisa fokus sekaligus menjalankan
ekspansinya baik dalam kegiatan pembangunan kapal maupun reparasi.
“Perkerjaan memproduksi komponen yang selama ini dipegang industri utama
harus dialihkan ke industri komponen murni,” katanya.
Kemenperin, lanjutnya, akan merangsang pendirian industri komponen kapal
melalui kebijakan penciptaan pasar bagi produk-produk tertentu atau program
standardized vessel.
Rencana itu diharapkan menciptakan permintaan dalam volume besar sekaligus
menekan varian produk. Pesanan berulang akan mendorong efisiensi produksi
industri galangan kapal Indonesia.
Budi mengungkapkan Kemenperin akan berperan dalam mendesain rancangan
platform standar bagi kapal yang memiliki fitur memadai bagi berbagai kondisi
laut yang ada di Indonesia.
Dia menekankan pembangunan industri galangan kapal nasional sangat penting
untuk menekan ketergantungan industri angkutan laut kepada kapal impor.
Apalagi dalam 5 tahun terakhir kapal yang beroperasi di perairan nasional
naik dari 6.000 unit menjadi 9.500 unit dengan nilai masing-masing unit sebesar
Rp200-500 miliar.
“Permintaan atas kapal akan terus melesat seiring program hilirisasi
industri tambang yang memacu kebutuhan industri migas atas kapal atau
konstruksi lepas pantai,” katanya. (Bsi)
0 komentar:
Posting Komentar