SEMARANG: Peluang
bisnis besar masih tersedia di industri maritim, mengingat Asia kini tampil
sebagai salah satu pemimpin ekonomi global.
Ketua Indonesian
National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita
Hartoto mengatakan potensi yang begitu besar di sektor
perhubungan laut Indonesia perlu terus dijaga.
“Kami mengharapkan
dengan ekspansi armada nasional, akan ada pertumbuhan hal jumlah unit dan
teknologi maritim,” ujarnya di Semarang, Jumat 9 Maret 2012.
Carmelita Hartoto
menambahkan seiring prinsip cabotage yang diterapkan sejak 2005, terlihat
langkah yang meningkatkan industri maritim.
Tren menarik yang
sedang terjadi di industri maritim Indonesia saat ini adalah beyond cabotage
(melampaui cabotage), di mana juga terlihat tantangan sebagai peluang ketimbang
risiko.
Dalam waktu dekat,
akan dapat terlihat bagaimana kapal-kapal berbendera Indonesia mengubah dirinya
menjadi kapal-kapal kelas dunia.
“Asean Economic
Community 2015 akan menumbuhkan wilayah ini menjadi pasar ekonomi yang sangat
kompetitif dengan, jaringan produksi dan distribusi yang terhubung,” tuturnya.
Asean juga telah
menetapkan berbagai prioritas yang meliputi peluang kerja sama dalam
perhubungan maritim dan perkembangan fasilitas pelabuhan antar-negara-negara
anggota.
Dia mengatakan satu
cara bagus untuk memanfaatkan tren ini adalah dengan berpartisipasi dalam Asia
Pacific Maritime (APM) 2012 yang akan diselenggarakan di Singapura 14-16 Maret.
Asia Pacific
Maritime (APM) adalah pasar satu atap untuk komunitas-komunitas maritim di
wilayah Asia, yang memamerkan hal-hal terbaru dalam teknik kelautan dan
teknologi pelabuhan.
Dalam kegiatan itu,
terutama industri maritim di wilayah ini, APM akan menghadirkan segmen-segmen
pembangunan kapal, kelautan, kapal kerja, dan lepas pantai. (Bsi)
0 komentar:
Posting Komentar